Bendungan Pice bukanlah bendungan umum saja. Sebab Bendungan Pice ini yaitu peninggalan dari Belanda yang sangat bersejarah. Jadi mengunjungi Bendungan Pice ini bukan hanya akan membikin kita memandang arsitekturnya saja, namun di sini kita juga bisa belajar sejarah dari berdirinya bendungan tersebut.

Keistimewaan Bendungan Pice

Yakni bangunan bendungan peninggalan zaman kolonial Belanda ini memiliki kisah dan riwayat dari penambangan timah di Belitung Timur. Selain itu juga sebagai tempat memancing dan bersantai di petang hari dengan panorama yang dapat menghilangkan jenuh dan penat.

Tidak ada tarif yang perlu Anda bayar untuk masuk dan menikmati liburan di bendungan ini. Anda hanya harus menjaga kebersihan dan kelestarian di sekitar bendungan. Berhati-hatilah juga kala menjelajah bendungan jangan sampai terpeleset dan terjatuh ke sungai.

Sejarah Tempat Wisata Bendungan

Seperti cerita di atas bahwa Bendungan Pice ini telah ada semenjak zaman Belanda. Pembangunan Bendungan Pice ini sendiri berlangsung dari tahun 1934 – 1936. Arsiteknya saat itu adalah seorang Belanda bernama Sir Vance. Dari nama arsitek inilah kemudian timbul nama Benungan Pice setelah banyak orang yang sulit mengeja nama arsitekturnya dengan baik. Versi lain menyatakan bahwa nama Bendungan Pice ini timbul orang Cina dimana Pice atau Phice mempunyai arti yang berkaitan dengan bendungan yang berarti pintu air.

Dengan riwayat panjangnya ini tentu bendungan ini bisa Anda jadikan destinasi liburan yang menarik saat Anda berwisata ke Pulau Belitung, terutama Belitung Timur. Apalagi sesudah Bendungan Pice direnovasi tahun 2015 kian menciptakan bendungan ini menarik untuk anda kunjungi sebagai daerah tamasya dan titik fotografi.

Dengan panjang sekitar 79 meter dan pintu air yang berjumlah 16, bendungan ini dulunya diterapkan untuk mengatur jumlah debit air Sungai Lenggang yang kemudian nantinya akan mempermudah cara kerja kapal keruk menjalankan eksplorasi tambang timah di sekitar kawasan ini.

Selain PT. Timah di Belitung ini gulung tikar karenanya bendungan ini tercipta untuk kebutuhan irigasi bagi lahan dan tanah pertanian di sekitarnya. Daerah sebagai sarana pengairan, bendungan ini juga berfungsi sebagai jembatan penghubung menuju Desa Cangguh. Suasana paling ramai di bendungan ini biasanya ada pada ketika petang hari. Pada petang hari memang banyak masyarakat yang melaksanakan aktivitas mancing atau cuma sekedar bersantai melepas jenuh di sekitaran Bendungan Pice ini.

Fasilitas di Bendungan Pice

Fasilitas di wilayah liburan bendungan ini terbilang sudah baik. Beberapa ini karena adanya renovasi saat tahun 2015. Letaknya fasilitas yang ada di sini yaitu area parkir yang luas, tempat duduk bertutup payung dan juga tempat makan dan minum di sekitar bendungan.

Bandar ke Bendungan Pice

Bendungan ini sendiri berada di kawasan Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung. benar-benar dekat dengan Museum Kata Andrea Hirata dan Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi. Untuk Anda yang berangkat dari Kota Manggar maka Anda memerlukan waktu sekitar 30 menit. Sementara dari H.A.S. Hanandjoeddin, bendungan ini bisa anda capai dalam waktu sekitar 1 jam. Untuk akses jalan menuju ke bendungan ini terbilang sudah cukup baik. Anda malahan bisa ke sini dengan kendaraan roda dua atau roda empat.

Baca Juga – Open Trip Belitung 2020