7 Alasan Dataran Tinggi Dieng Dijuluki “Negeri di Atas Awan” – Dataran tinggi Dieng yang berada di wilayah Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara sering disebut sebagai “negeri di atas awan”. Kawasan Dieng yang berada pada ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut ini sering diselimuti kabut tebal. Kondisi ini membuat siapa saja merasa sedang berada di atas awan. Tidak hanya itu, ada 7 alasan lain yang membuat Dataran tinggi Dieng mendapat julukan “negeri di atas awan”:
1. Dataran Tinggi Lebih dari 2000 mdpl yang Dihuni Manusia
Daerah dataran tinggi Dieng berada di ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut dan sering diselimuti kabut tebal. Kondisi ini membuat sapa saja yang berada di sana seperti sedang berada di atas awan. Banyak manusia yang menetap dan menjalankan kehidupannya di daerah yang termasuk tinggi tersebut.
Penduduk daerah setempat kebanyakan berprofesi sebagai petani buah dan sayuran. Banyak jenis sayuran dan buah yang ditanami, terutama kentang, wortel, kubis, dan buah carica. Namun, potensi bumi yang terkenal di tanah Dieng adalah kentang dan buah carica yang banyak dicari oleh wisatawan.
2. Golden Sunrise dan Gumpalan Awan di Puncak Bukit Sikunir
Bukit Sikunir merupakan tempat yang tepat untuk melihat gumpalan awan yang menyelimuti daratan. Di lokasi ini wisatawan tidak boleh melewatkan cahaya matahari berwarna keemasan atau disebut golden sunrise yang menakjubkan. Keunikan yang sulit ditemukan di tempat lain dan benar-benar seperti sedang berada di atas awan.
3. Pemandangan 3 Gunung yang Berdekatan
Tidak hanya melihat pemandangan golden sunrise, di Puncak Sikunir wisatawan bisa menyaksikan dengan jelas penampakan tigak gunung, yaitu Guung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Prau. Hamparan awan yang luas di antara ketiga gunung tersebut membuat wisatawan seperti sedang berada pada sebuah tempat yang terletak di atas awan. Awan-awan yang berada di sekeliling gunung seperti pulau kapuk yang terhampar luas.
4. Salju di Dataran Tinggi Dieng
By @dwie_kurniawan86 By @neevanodra –
Letak Dieng yang berdekatan dengan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing membuat kawasan ini memiliki suhu yang sangat rendah apalagi pada pagi hari. Butiran salju dapat ditemui di permukaan tanaman dengan ketebalan mencapai 0,5 centimeter. Warga lokal menyebut salju sebagai embun upas atau butiran salju yang bisa dijumpai pada musim kemarau.
5. Desa Tertinggi di Jawa ada di Dieng
Desa Sembungan yang berada di ketinggian 2 100 meter di atas permukaan laut menjadi desa yang terletak paling tinggi di Pulau Jawa. Dengan ketinggian desa tersebut, hamparan embun tebal bisa dijumpai dan membuat seolah-olah Desa Sembungan berada di atas awan.
6. Gumpalan Awan di Gunung Prau
Gunung Prau dengan ketinggian 2.565 meter di atas permukaan laut menjadi salah satu tujuan para pendaki pemula. Banyak keindahan yang bisa dijumpai di Gunung Prau, seperti keindahan rumput, sunrise, dan gumpalan awan yang membuat siapa saja merasa berada di atas awan. Ketika sunrise, pendaki bisa melihat pemandangan Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Slamet, dan Gunung Lawu.
7. Kabut Tebal Menyelimuti Hampir Seluruh Objek
By @meno_dieng_prau
Di kawasan Dieng, dari perkebunan kentang sampai jalanan tertutup kabut tebal dengan jarak pandang bahkan bisa sampai 3 meter. Semua kawasan diselimuti kabut yang terlihat seperti gulungan awan, terutama di pagi hari. Rasanya, seperti berada di negeri awan dengan hamparan awan di mana-mana. Setelah matahari terbit, perahan kabut akan menipis dan aktivitas masyarakat biasanya sudah mulai terlihat.
Nah, alasan-alasan dataran tinggi Dieng dijuluki sebagai negeri di atas awan tersebut rasanya pantas. Hal tersebut karena hampir semua kawasan di Dieng diselimuti kabut tebal yang menyerupai gumpalan awan.